LALUI
PROSES DAN NIKMATI HASILNYA
Tuku omah, omahe mbok rondho
Iki kemah ndhik coban rondho
Mangan ketan ndhik kota batu
Iki kegiatan MD Malang I
Sebuah
parikan yang dibawakan Gideon dari GKJW Jemaat Donomulyo, tersebut ditampilkan
dalam acara talent show. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan dalam Kemah
Raya 2015, KPPM MD Malang I (4/7).
Menurut
Gideon, inti dari parikan tersebut mengajak anak pemuda mengerti acara kegiatan
yang dilakukan KPPM MD Malang I dalam Kemah raya 2015 ini. Meski alat music yang
dipakai dalam ludruk ini hanya menggunakan demung dan kendang, tapi telah
menggugah semangat para peserta Kemah Raya 2015.
Beragam atraksi
dari masing-masing jemaat di wilayah
Majelis Daerah Malang I ditampilkan dalam
talent show tersebut. Mulai dari tampilan perkusi dari KPPM
Jemaat Malang, kemudian dilanjutkan
tampilan teater dari Jemaat Sukun.
Tak kalah menarik, tampilan
acapela dari para muda Jemaat Kebonagung berjudul “Mangga sami Ndherek Gusti”,
dilanjutkan tampilan parodi iklan/film dari Jemaat Kedungkandang. KPPM GKJW Jemaat
Gadang tak kalah heboh dengan menampilkan lagu aransemen dhangdhut yang membuat
para peserta bergoyang di malam yang semakin dingin itu.
KPPM GKJW Jemaat Kepanjen juga
tak kalah ketinggalan menampilkan akustik band-nya. Dilanjutkan penampilan Jemaat
Donomulyo yang kocak dengan tampilan ludruknya. Juga tampilan dari Jemaat
Bululawang dengan pantomimnya. Beruntun kemudian tampilan vokal grup dari Jemaat
Bangelan, tampilan drama FTV rohani dari Jemaat Sumberpucung, tampilan tari
kontemporer dari Jemaat Swaru, tampilan lagu dhangdhut “Sajege aku ndherek
Gusti dan Oh, Betapa Indahnya” disampaikan oleh KPPM Jemaat Wonorejo dan
ditutup dengan atraksi girl band dari Jemaat Peniwen.
Dalam setiap tampilan atraksi talent show
tersebut, langsung mendapatkan penilaian dari para juri, yakni Charles Djalu, Rini Handayani, dan Benny Irawan, yang
cukup mendapat respon yang heboh dari setiap peserta yang memenuhi tenda pertemuan
tersebut.
Selesai kegiatan talent show, dilanjutkan refleksi
yang disampaikan Benny Irawan, mengenai kegiatan treasur hunt, yang telah
dilakukan saat siang tadi.
Dimana para peserta diajak untuk mencari
sesuatu atau
harta karun, yang ternyata harta karun tersebut berupa bumbu nasi goreng dan permen.
Menurut Benny, ada
dua makna yang hendak
disampaikan dari benda-benda yang dicari oleh para peserta tadi. “Bumbu nasi goreng
yang harus dicari itu mengandung arti, bahwa sebagai pemuda harus mencari dan
tidak berdiam diri jika ingin meraih sesuatu. Sedangkan
permen bermakna sesuatu yang lain, yang juga harus dicari. Meski berbeda kedua hal tersebut
adalah satu hal yang diperoleh dari sebuah proses yang dijalani. Jadi, kesimpulannya adalah bahwa sebagai
seorang pemuda kita harus mau melewati sebuah proses untuk meraih sesuatu
yang kita harapkan.
Demikian pula untuk membangun sebuah karakter, dibutuhkan suatu usaha yang keras untuk
mendapatkan karakter yang baik. Meskipun
kita kadang mengalami
kegagalan, terkoyak, dengan
proses yang kita alami,” terang
pria lajang tersebut.




0 komentar:
Posting Komentar