Pada
tanggal 1-4 Oktober 2012, saya mendapat kesempatan yang luar biasa, untuk
mengikuti South East Asia 4/14 Windows Conference, yang bertempat di Hotel
Danau Sunter, Jakarta. Kegiatan konferensi yang menitik beratkan fokus pelayanan
pada anak-anak usia 4-14 tahun tersebut, diikuti oleh sekitar 243 peserta dari
negara-negara di Asia Tenggara (Indonesia ,
Philiphina, Kamboja, Myamar , Thailand , Malaysia ,
Hongkong &
China , Singapore ).
Dalam
konferensi ini, ada banyak sharing pengalaman pelayanan anak di berbagai daerah
dan juga negara, yang masing-masing kemudian dikelompokan dalam berbagai
bidang, seperti: Media, Pendidikan, Teologi, Keluarga, Children Ministry, dsb.
Kebetulan saya tergabung dalam bidang Media, cukup
menarik pembicaraan yang diangkat. Ternyata beberapa tahun belakangan, banyak
teman yang telah memfokuskan pelayanan anak dalam bentuk media, seperti
menembus TV lokal di negara masing-masing untuk fokus pada pelayanan anak-anak
(pembuatan film kartun pendek/berseri semacam "Super Book," (yang
ceritanya bersumber dari dalam Alkitab) yang mampu bersaing dengan film-film
kartun produk internasional; juga pelayanan di radio, media tertulis, dsb) Ada
rencana, pelayanan media ini, ke depannya diterjemahkan dalam berbagai bahasa,
sehingga makin menjangkau banyak anak-anak di berbagai daerah dan negara.
Menjadi
pertanyaan sekarang, sejauh mana gereja kita (GKJW) tetap konsisten dalam
mendampingi dan melayani anak-anak usia 4-14 tahun? Sejauh
mana pula gereja kita terlibat dalam pembinaan bagi anak-anak usia 4-14 tahun
yang berada di luar gereja (masyarakat) ? Memang
wadah pembinaan sudah ada di jemaat-jemaat (KPAR), tapi apakah pembekalan yang
diberikan oleh pamong dan juga anak-anak yang didampingi atau dilayani, telah
cukup mewadahi? Semoga ini jadi PR kita bersama untuk makin bertekun dan lebih
fokus dalam pelayanan ini.
qYanuari N.
0 komentar:
Posting Komentar