Shaloom...

Shaloom...

Flexible Home Layout

Tabs

Main menu section

Sub menu section

Break

Page

TOTALITAS DALAM PELAYANAN

Doa berkat bagi Pdt. Sistrianto dari para rekan pendeta se-MD Malang I, 
mengukuhkan pentabisannya sebagai pendeta di GKJW Jemaat Malang (21/10). Foto: Wawan

Menjadi Hamba Tuhan merupakan sebuah panggilan, yang tentunya disadari dengan rasa tanggung jawab. Oleh karena itu, menjadi pelayan yang mengemban tugas melayani jemaat, juga merupakan sebuah kewajiban. Seperti Pdt. Puspo Gardjito, S. Si., yang telah dibebas tugaskan dalam pelayanan di GKJW Jemaat Malang, (21/10). Baginya, menjadi pendeta konsulen selama dua tahun di Jemaat  Malang merupakan sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan secara maksimal. ”Namanya juga pelayanan, pastinya harus dilaksanakan dengan sepenuh hati,” ucapnya tegas.  
Bicara mengenai pengalaman, Puspo begitu sapaan akrabnya mengatakan semua pelayanan yang pernah dilakoninya adalah momen yang menyenangkan. Dalam kesempatan yang sama, ia mengungkapkan pengalaman mengharukan saat melayani di Jemaat Malang. ”Saya terkesan dengan seorang ibu tua, yang memiliki kerinduan untuk beribadah. Tetapi ibu tersebut tidak bisa jalan seperti kita,” ulasnya. Berdasarkan pengalaman tersebut, dirinya mendapatkan pelajaran yang berharga, yaitu kerinduan untuk beribadah walaupun memiliki keterbatasan.  
Tidak hanya itu saja, urai Puspo lanjut, peran pemuda dalam perkembangan GKJW tidak kalah pentingnya. Oleh karena itu, lulusan Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta,  angkatan 1992 ini berpesan, supaya pemuda dapat lebih menyemarakkan Gereja dengan kegiatan dan pelayanan. ”Supaya lebih lengkap dan semarak, gak ada salahnya kan kalau pemuda bisa lebih aktif dalam urusan pelayanan. Terpenting adalah penggerak semangat pemuda dalam memeriahkan gereja ini,” imbuhnya.  
Sementara itu, sebagai pendeta tetap GKJW Jemaat Malang, Pdt. Sistrianto, S. Th., yang baru saja dilantik pada hari yang sama, mengungkapkan kesan pertama saat berada di Malang. ”Seperti orang yang baru pindahan, ya gini ini capeknya he he he,...” ucapnya dengan tawa khasnya. Ia mengungkapkan kalau berpindah tempat merupakan hal yang biasa sebagai pendeta.  
Maka dari itu, ia menegaskan bahwa sebagai pendeta harus siap baik secara mental maupun fisik, untuk ditempatkan di mana pun dan kapan pun. Selain itu, ia juga mengatakan kalau sudah memiliki kesan pertama saat beribadah di gereja ini. ”Mungkin inilah GKJW. Sangat berkesan sekali saat saya menjumpai jemaat yang berumur kurang lebih 89 tahun, tapi masih semangat beribadah,” bebernya.  
Lebih lanjut, pendeta yang pernah melayani di GKJW Jemaat Simomulyo, Surabaya ini berharap, agar hal tersebut dapat menjadi contoh bagi jemaat lainnya untuk lebih bersemangat dalam ibadah. ”Kalau pelayanan ya, seperti yang pernah saya lakukan sebelumnya. Mungkin saya akan lebih mengajak jemaat agar lebih kreatif dalam melakukan pelayanan, terutama pemuda dan misioner yang lebih menjangkau,” katanya. Lebih dari itu, bapak dua orang anak ini mengungkapkan, selama Tuhan berkehendak untuk melakukan pelayanan di gereja ini,  ia berharap bisa menjadi pelayan Tuhan yang dapat menjangkau seluruh lapisan jemaat.  
Share on Google Plus

About M1_media

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Komen
    Facebook Komen

0 komentar:

Posting Komentar

resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut