Shaloom...

Shaloom...

Flexible Home Layout

Tabs

Main menu section

Sub menu section

Break

Page

MENGEMBANGKAN SESUATU ITU HARUS TOTAL !


Dari Sarasehan Mandiri dalam Pilihan:
Kanan - kiri : Pdt. Agus Pudji Purwanta, Norman Sasongko, Yosea (Foto : Kris) 

                Lanjutan acara Kemah Raya Pemuda KPPM MD Malang I, masih bergulir. Malam ini, (14/7), berlangsung kegiatan sarasehan, yang bertajuk “Mandiri Dalam Pilihan”, dipandu Intan (Gadang) dan Aan (Sukun). Sarasehan ini sendiri diisi oleh tiga orang pembicara, dua orang wirausahawan sukses di Malang dan juga Pdt. Pudji Agus Purwanto, pendeta GKJW Jemaat Kepanjen, Malang, yang mengungkap dari sisi teologis.
                Pembicara pertama, Yosea Suryo Widodo,  dari GKJW Jemaat Donomulyo, yang menceritakan kisah suksesnya, di balik bisnis produksi olahan makanan tradisonal: gatot dan thiwul UD Riang. Bisnis ini, menurut Yosea, mulai digelutinya sejak 1994.  Memang banyak orang berpikir bahwa gotot dan thiwul merupakan makanan ndeso, dan membuat bodoh.  Namun melalui bisnis produksi  gatot dan thiwul tersebut, ternyata Yosea mampu mengubah cara pandang masyarakat, dengan memperkenalkan produksinya  pada kalangan menengah ke atas, dengan alasan bahwa makanan ini menjadi makanan yang selalu dirindukan.  Sampai akhirnya, Yosea berhasil membawa makanan tradisional ini, ke seluruh penjuru Indonesia, bahkan sampai diekspor ke Malaysia dan Hongkong.
                Norman Haryo Sasongko dari jemaat Kedungkandang, menjadi pembicara kedua. Pemuda ini membangun usaha dalam bidang jasa fotografi dengan brand “Happipolla Photoworks,” sejak 2008.  Happipolla photoworks sudah banyak dipakai dalam berbagai even fashion, pre-wedding, promotional.  Tentu tidak dengan mudah Norman mencapai kesuksesan ini. Berawal dari background sebagai lulusan DKV fotografi desain, Norman yang akrab disapa Mas Ongki, mengaku nyaris DO dari kuliahnya. Namun ia terus berusaha membuktikan bahwa bidang yang ditekuninya selama ini, dapat memberikan pekerjaan bagi dirinya sendiri. “Banyak tantangan yang dihadapi ketika memulai usaha ini. Hanya dengan berbekal kamera biasa,  ternyata Norman mampu bersaing dengan banyak fotografer yang jauh lebih mumpuni. Strategi yang dilakukan oleh pria yang pernah bekerja sebagai promotional officer di sebuah hotel ternama di Malang ini, adalah dengan menawarkan jasa fotografi secara gratis, kepada klien sehingga dia bisa membuat portofolio dari jasa yang ditawarkannya.
                Baik Yosea maupun Norman telah menjadi teladan para pemuda yang “Berani Berbeda,” karena mereka mampu mengatasi tantangan dan menciptakan tren tersendiri, dalam dunia bisnis. Mereka tidak asal terjun, namun juga memberikan totalitas terhadap bidang usaha yang mereka tekuni.
                Sementara itu, Pdt. Agus Pudji, menambahkan bahwa untuk menekuni bidang kewirausahaan juga diperlukan kejujuran,  seperti dalam Mazmur 37:21. Tuhan mengingatkan agar umat-Nya selalu bertindak jujur.  Kejujuran dalam berwirausaha dapat dilihat dari bagaimana kita menetapkan laba, menghadapi persaingan, melihat peluang, serta bagaimana cara kita membangun relasi.  Jikalau kita memiliki talenta, maka kita harus belajar mengenalinya dan mengembangkannya seturut  kehendak Tuhan.
(Visi & Dhani – Media Center)
Share on Google Plus

About M1_media

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Komen
    Facebook Komen

0 komentar:

Posting Komentar

resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut