![]() |
Bpk. Hari Sujalmo berinteraksi dengan peserta Kemah Raya - Foto : Dendy J. |
Apa maksud
Lahir Baru? Artinya, para pemuda berkomitmen untuk menjadi sama dan serupa
dengan Kristus, yang ditunjukkan melalui
perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan, kesucian sebagai bentuk keteladanan
kita terhadap Kristus.
Berani Beda,
yang juga tema kegiatan Kemah Raya Pemuda KPPM MD Malang I, disampaikan Hari
Soedjalmo, warga GKJW Jemaat Kebonagung, (14/7). Pria humoris ini dalam menyampaikan materi
sering menyelingi humor segar, sehingga materi yang disampaikan tidak terasa
membosankan.
Materi “Berani
Beda” diawali dengan sebuah games kelompok. Peserta dibagi menjadi 10 kelompok
dan diberi tugas untuk mengumpulkan dan mengurutkan koran berdasarkan tanggal.
Karena diacak peserta harus dapat berinisiatif untuk mencari tanggal yang sama
dari kelompok lain.
![]() |
- diskusi kelompok - Foto : Dendy J. |
Dalam materinya,
Hari Sujalmo menyampaikan bahwa “Berani” artinya punya andalan dan tidak gentar. Sedangkan “beda” bermakna berani tidak
memilih keinginan daging. Tema ini sangat penting dipahami pemuda apalagi di
era globalisasi. Masih menurutnya, dampak negatif globalisasi adalah membuat
banyak anak Tuhan menjadi jatuh dan serupa dengan dunia, untuk itulah para
pemuda ditantang untuk lahir baru.
Sesi ini
dilanjutkan dengan sharing kelompok yang dibawakan oleh kakak panitia
berdasarkan nama hewan yang ada di nametag
peserta. Di dalam sharing tersebut diajukan beberapa studi kasus yang harus dianalisis.
Kasus pertama, tentang apa yang harus dilakukan koordinator penjualan, ketika
penjualannya mengalami kemerosotan, sehingga ada kebijakan untuk berbuat
curang. Menanggapi kasus tersebut, peserta memiliki solusi untuk menggunakan
inovasi, membangun patnership,
mengingatkan atasan kita untuk tidak berbuat curang. Solusi lain adalah dengan
mengundurkan diri dan membuat usaha sendiri.
![]() |
- diskusi kelompok - Foto : Dendy J. |
Kasus kedua,
tentang sikap kita untuk memilih membeli/tidak jawaban ujian dengan risiko
tidak lulus dan dikucilkan dari pergaulan. Keberagaman tanggapan peserta
menimbulkan berdebatan yang seru, ada yang mengatakan bahwa pola pikir harus
dibentuk sejak awal untuk menyakini bahwa kita pasti lulus dengan mengandalkan
kemampuan diri sendiri ataupun ikut membeli kunci jawaban dengan alasan
pergaulan, tapi tidak menggunakannya.
Kasus ketiga,
diambil dari oratorium Arum dan Djalu(13/7). Apa yang dilakukan peserta ketika diposisikan
sebagai Arum dan Djalu? Beberapa orang
menanggapi bahwa kita harus memiliki prinsip yang bernalar dan tidak ikut arus,
sehingga tindakan yang akan kita lakukan nanti dapat dibuktikan.
Visi & Dhani – Media Center
0 komentar:
Posting Komentar